Rantai keteng atau rantai kamrat adalah salah satu komponen penting dalam mesin sepeda motor. Rantai keteng berfungsi sebagai penyalur tenaga dari crankshaft ke noken as, yang kemudian menyalurkan tenaga untuk proses buka-tutup klep. Klep ini berperan dalam mengatur aliran gas masuk dan keluar dari ruang bakar mesin.
Rantai keteng yang baik harus memiliki ketegangan atau jarak main bebas yang sesuai dengan spesifikasi pabrikan. Jika rantai keteng terlalu kencang atau terlalu kendur, maka akan menimbulkan masalah pada kinerja mesin. Salah satu masalah yang sering terjadi adalah munculnya suara berisik atau bunyi "tek-tek-tek" pada bagian blok silinder hingga head silinder.
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan rantai keteng bunyi pada motor Kawasaki Athlete, antara lain:
- Rantai keteng aus. Rantai keteng dapat aus karena gesekan yang terjadi akibat pemakaian motor secara terus-menerus. Jika pengendara motor sering main RPM tinggi, maka akan mempercepat ausnya rantai keteng karena gesekan makin tinggi. Rantai keteng yang aus akan mengalami peregangan dan menyebabkan ketegangannya berkurang.
- Tensioner rusak. Tensioner adalah komponen yang berfungsi untuk menyesuaikan ketegangan rantai keteng secara otomatis. Tensioner dapat rusak karena faktor usia, kualitas bahan, atau kecelakaan. Jika tensioner rusak, maka rantai keteng tidak akan mendapatkan ketegangan yang optimal dan akan berisik.
- Oli mesin kotor atau kurang. Oli mesin berperan dalam melumasi rantai keteng dan komponen mesin lainnya agar gesekan berkurang dan suhu mesin tetap stabil. Jika oli mesin kotor atau kurang, maka rantai keteng akan kekurangan pelumas dan menghasilkan suara berisik. Selain itu, oli mesin yang kotor atau kurang juga dapat mempengaruhi kinerja tensioner.
- Pemasangan rantai keteng tidak benar. Jika rantai keteng dipasang tidak sesuai dengan petunjuk pabrikan, maka akan menimbulkan masalah pada mesin. Misalnya, rantai keteng dipasang terbalik, terlalu kencang, atau terlalu kendur. Hal ini akan menyebabkan rantai keteng tidak bergerak dengan lancar dan berisik.
- Kerusakan komponen mesin lainnya. Rantai keteng yang bunyi juga dapat disebabkan oleh kerusakan komponen mesin lainnya yang berhubungan dengan rantai keteng. Misalnya, gear, noken as, klep, piston, atau bushing klep. Kerusakan komponen mesin ini dapat disebabkan oleh faktor usia, kualitas bahan, atau kecelakaan. Jika komponen mesin ini rusak, maka akan mengganggu gerakan rantai keteng dan menimbulkan suara berisik.
Untuk mengatasi rantai keteng bunyi pada motor Kawasaki Athlete, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan, antara lain:
- Melakukan pengecekan dan penyetelan rantai keteng secara rutin. Pengecekan dan penyetelan rantai keteng dapat dilakukan dengan cara memanaskan motor selama 10-15 menit, kemudian mematikan mesin dan mengukur jarak main bebas rantai keteng dengan jari. Jika jarak main bebas rantai keteng terlalu besar atau terlalu kecil, maka harus disetel ulang sesuai dengan spesifikasi pabrikan.
- Mengganti rantai keteng dan tensioner jika sudah aus atau rusak. Rantai keteng dan tensioner yang sudah aus atau rusak harus diganti dengan yang baru agar mesin dapat bekerja dengan optimal. Penggantian rantai keteng dan tensioner sebaiknya dilakukan secara bersamaan agar rantai keteng yang baru tidak mudah aus kembali.
- Mengganti oli mesin secara berkala. Oli mesin harus diganti secara berkala sesuai dengan anjuran pabrikan atau setiap 3.000-5.000 km. Oli mesin yang baru akan memberikan pelumas yang baik untuk rantai keteng dan komponen mesin lainnya. Selain itu, oli mesin yang baru juga akan membantu kinerja tensioner.
- Memasang rantai keteng dengan benar. Jika rantai keteng dipasang dengan benar, maka akan mengurangi kemungkinan rantai keteng bunyi. Pemasangan rantai keteng harus sesuai dengan petunjuk pabrikan dan dilakukan oleh mekanik yang berpengalaman. Jika perlu, gunakan alat khusus untuk memasang rantai keteng.
- Memperbaiki atau mengganti komponen mesin yang rusak. Jika rantai keteng bunyi disebabkan oleh kerusakan komponen mesin lainnya, maka harus segera diperbaiki atau diganti dengan yang baru. Kerusakan komponen mesin ini dapat berdampak buruk pada kinerja mesin dan keselamatan berkendara. Jika perlu, bawa motor ke bengkel resmi untuk mendapatkan pelayanan yang terjamin.