Dalam dunia otomotif, terdapat perbedaan posisi setir yang menarik untuk diperhatikan. Di beberapa negara, setir mobil berada di sebelah kiri, sementara di negara lain, setir berada di sebelah kanan. Fenomena ini bukan tanpa alasan historis dan praktis yang mendalam.
Sejarah dan Praktik Berkendara
Asal-Usul Sejarah
Sejarah posisi setir mobil berkaitan erat dengan praktik berkendara di jalan. Di masa lalu, kebanyakan orang adalah pengguna tangan kanan, dan ini mempengaruhi cara mereka menunggang kuda atau kereta. Di Eropa, khususnya di bawah pengaruh Romawi, orang cenderung berkendara di sisi kiri jalan agar mudah mengeluarkan pedang dengan tangan kanan jika terjadi ancaman.
Pengaruh Napoleon
Perubahan signifikan terjadi ketika Napoleon, yang dominan menggunakan tangan kiri, memerintahkan agar berkendara di sisi kanan jalan. Kebijakan ini kemudian diadopsi oleh negara-negara yang berada di bawah pengaruh atau kolonisasi Prancis.
Kolonisasi dan Standar Global
Negara-negara bekas koloni Inggris seperti India dan Australia cenderung memiliki setir di sebelah kanan karena mereka mengikuti praktik berkendara di sisi kiri yang diterapkan oleh Inggris. Sementara itu, negara-negara yang pernah dikolonisasi oleh Prancis atau terpengaruh oleh praktik Eropa lainnya, seperti Amerika Serikat dan Vietnam, umumnya memiliki setir di sebelah kiri dan berkendara di sisi kanan jalan.
Alasan Praktis
Visibilitas dan Keselamatan
Posisi setir di sebelah kiri pada mobil di negara-negara dengan lalu lintas kanan (right-driving countries) memungkinkan pengemudi memiliki visibilitas yang lebih baik terhadap jalan, terutama saat menyalip. Hal ini meningkatkan keselamatan berkendara.
Standarisasi dan Produksi Massal
Dengan globalisasi dan standarisasi produksi mobil, banyak produsen mobil memilih untuk memproduksi mobil dengan setir di sebelah kiri karena mayoritas negara di dunia adalah right-driving countries. Ini memudahkan distribusi dan penjualan kendaraan di berbagai negara.
Kesimpulan
Perbedaan posisi setir mobil antarnegara adalah hasil dari sejarah panjang dan praktik berkendara yang telah berkembang selama berabad-abad. Faktor historis, kolonisasi, dan alasan praktis seperti visibilitas dan keselamatan berkendara, serta standarisasi produksi, semuanya berperan dalam membentuk fenomena ini.
Dengan memahami latar belakang dan alasan di balik perbedaan ini, kita dapat lebih menghargai keragaman praktik berkendara di seluruh dunia dan bagaimana hal itu mempengaruhi desain dan produksi mobil global.