Motor sport, yang dikenal dengan performa tinggi dan desain yang aerodinamis, sering kali tidak dilengkapi dengan sensor standar. Sensor standar atau standar tengah adalah komponen yang berfungsi untuk menopang motor saat parkir agar tetap seimbang. Namun, mayoritas pabrikan sepeda motor memilih untuk tidak menyertakan sensor standar pada produk motor sport mereka. Berikut adalah beberapa alasan utama di balik keputusan ini:
Keselamatan Saat Berkendara
Salah satu alasan utama mengapa motor sport tidak memiliki sensor standar adalah pertimbangan keselamatan. Sensor standar dapat menjadi bahaya potensial saat berkendara, terutama pada kecepatan tinggi atau saat menikung. Sensor standar yang menonjol dapat bergesekan dengan aspal dan menyebabkan kecelakaan.
Desain dan Estetika
Dari sisi desain, motor sport dirancang untuk memiliki tampilan yang ramping dan modern. Penambahan sensor standar dapat mengganggu garis desain yang telah ditetapkan dan mengurangi daya tarik estetika dari motor tersebut.
Pengurangan Bobot
Motor sport dikembangkan untuk performa maksimal, dan setiap kilogram berat tambahan dapat mempengaruhi kinerja. Sensor standar menambah bobot pada motor, sehingga banyak pabrikan memilih untuk tidak memasangnya demi menjaga bobot motor tetap ringan.
Alternatif untuk Sensor Standar
Meskipun tidak dilengkapi dengan sensor standar, pemilik motor sport masih dapat melakukan perawatan dan servis dengan menggunakan standar khusus atau paddock. Ini adalah alat yang dirancang untuk menopang motor dari bawah sehingga tetap tegak saat tidak digunakan.
Kesimpulan
Ketiadaan sensor standar pada motor sport merupakan hasil dari berbagai pertimbangan, mulai dari keselamatan hingga estetika. Meskipun demikian, alternatif seperti paddock memungkinkan pemilik motor untuk tetap melakukan perawatan dengan mudah dan aman.
: Sumber