Nissan, salah satu produsen mobil terkemuka di dunia, telah menghadapi tantangan dalam beberapa tahun terakhir. Dengan penurunan penjualan yang signifikan, banyak yang bertanya-tanya apa yang menyebabkan merek ini kurang laku di pasaran. Artikel ini akan mengulas beberapa faktor yang mungkin berkontribusi terhadap situasi ini.
Kesalahan Strategi Bisnis
Salah satu alasan utama yang dikemukakan oleh COO Nissan Motor Corporation, Ashwani Gupta, adalah kesalahan strategi bisnis yang dilakukan di bawah kepemimpinan Carlos Ghosn. Ghosn, yang pernah menyelamatkan Nissan dari kebangkrutan, dituduh membuat laporan hasil pendapatan yang diperkecil dan memasukkan hutang pribadi ke rekening perusahaan.
Model Lama dan Kurang Kompetitif
Nissan juga dianggap bertahan dengan model-model lama yang kurang kompetitif di pasaran. Ini menyebabkan produk-produk Nissan tidak laku karena konsumen cenderung memilih kendaraan yang lebih modern dan dilengkapi dengan teknologi terkini.
Harga yang Tinggi
Di beberapa negara, harga Nissan Kicks, misalnya, dianggap terlalu mahal. Di Jepang, harga Nissan Kicks e-Power dimulai dari 2,75 juta Yen, yang dianggap masih terlalu tinggi untuk kendaraan ramah lingkungan.
Teknologi One Pedal
Nissan Kicks dilengkapi dengan teknologi one pedal, yang berarti pedal akselerator berfungsi ganda untuk akselerasi dan perlambatan. Namun, hal ini ternyata membuat sebagian orang merasa tidak nyaman dan menyulitkan kontrol kendaraan.
Penutupan Pabrik dan Penghentian Produksi
Sebagai respons terhadap kerugian yang dialami, Nissan telah menutup pabrik yang tidak menguntungkan dan menghentikan produksi beberapa model, seperti Datsun di Rusia.
Fokus pada Pasar yang Menguntungkan
Nissan kini berfokus pada pasar yang masih menguntungkan seperti Amerika Serikat, China, dan Jepang, dengan mengandalkan produk elektrifikasi seperti Nissan Note dan Leaf.
Rencana Jangka Pendek ‘Nissan Next: From A to Z’
Nissan telah menargetkan peluncuran 12 mobil baru hingga akhir 2021 sebagai bagian dari rencana jangka pendek mereka.
Dari analisis di atas, dapat disimpulkan bahwa kombinasi dari kesalahan strategi, persistensi pada model lama, harga yang tinggi, dan keputusan bisnis yang kontroversial telah berkontribusi terhadap penurunan penjualan Nissan. Namun, dengan strategi baru dan fokus pada inovasi, Nissan berupaya untuk memulihkan posisinya di pasar global.
: Kompas.com
: AutoFun.