Ads - After Header

Mengapa Celah Busi Avanza Non VVT-i Cepat Renggang?

Tri Agus Prasetyo

Busi adalah salah satu komponen penting di dalam sistem pengapian mesin mobil. Fungsi busi adalah untuk memercikan bunga api yang akan membakar campuran bahan bakar dan udara di ruang bakar. Ukuran celah busi, yaitu jarak antara elektroda pusat dan elektroda samping, sangat mempengaruhi kinerja sistem pengapian. Ukuran celah busi yang tepat untuk Toyota New Avanza non VVT-i adalah 1,0-1,1 mm.

Namun, ukuran celah busi ini dapat berubah menjadi lebih besar seiring dengan pemakaian. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:

  • Keausan elektroda. Elektroda busi terbuat dari logam yang dapat mengalami keausan akibat gesekan dan panas yang dihasilkan oleh bunga api. Keausan ini akan membuat elektroda menjadi lebih tipis dan lebih pendek, sehingga meningkatkan jarak antara elektroda.
  • Kerak dan karbon. Kerak dan karbon adalah hasil sisa pembakaran yang menempel pada permukaan elektroda. Kerak dan karbon dapat mengurangi daya hantar listrik dan mengganggu pembentukan bunga api. Kerak dan karbon juga dapat menyebabkan elektroda menjadi lebih rapuh dan mudah patah.
  • Getaran dan benturan. Getaran dan benturan yang terjadi saat berkendara dapat mempengaruhi posisi dan bentuk elektroda. Getaran dan benturan dapat membuat elektroda menjadi bengkok atau bergeser, sehingga mengubah ukuran celah busi.

Celah busi yang cepat renggang akan berdampak negatif pada sistem pengapian dan performa mesin. Celah busi yang terlalu besar akan menyebabkan:

  • Tegangan listrik yang lebih tinggi. Celah busi yang terlalu besar akan membutuhkan tegangan listrik yang lebih tinggi untuk menghasilkan bunga api. Tegangan listrik yang lebih tinggi akan membebani sistem pengapian dan dapat merusak komponen lainnya, seperti kabel busi, koil, dan ECU.
  • Bunga api yang lebih lemah. Celah busi yang terlalu besar akan menghasilkan bunga api yang lebih lemah dan tidak stabil. Bunga api yang lebih lemah akan mengurangi efisiensi pembakaran dan menghasilkan gas buang yang lebih banyak.
  • Mesin yang sulit dihidupkan. Celah busi yang terlalu besar akan menyulitkan proses pengapian saat mesin dihidupkan. Mesin akan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk menyala dan dapat mengalami gejala seperti ngelitik, brebet, atau mati mendadak.
BACA JUGA  Bahan Bakar Mobil Land Cruiser: Detail dan Informasi Penting

Oleh karena itu, sangat penting untuk melakukan perawatan dan penggantian busi secara berkala. Perawatan busi meliputi pembersihan, penyetelan, dan pengecekan kondisi busi. Penggantian busi dilakukan sesuai dengan interval yang ditentukan oleh produsen, yaitu sekitar 10.000 km untuk busi standar. Dengan demikian, celah busi dapat dijaga agar tetap optimal dan sistem pengapian dapat berfungsi dengan baik.

Also Read

Bagikan:

Avatar photo

Tri Agus Prasetyo

Tri Agus Prasetyo adalah seorang pehobi sepeda dan pecinta dunia otomotif yang memiliki perpaduan gaya unik. Melalui blognya, Tri berbagi inspirasi tentang gaya bersepdeda yang cocok untuk dikombinasikan dengan sepeda motor. Ia memberikan tips tentang cara tampil trendi dan tetap nyaman saat berkendara. Tri juga suka berbagi informasi tentang aksesori sepeda motor yang modis dan fungsional. Dengan kombinasi antara gaya dan kepraktisan, bahwa Triingin membantu pembaca mengekspresikan diri melalui gaya berkendara mereka.

Tags

Leave a Comment

Ads - Before Footer