Motor listrik merupakan salah satu alternatif transportasi yang ramah lingkungan dan hemat biaya. Namun, tidak semua orang mampu membeli motor listrik baru yang harganya masih cukup mahal. Oleh karena itu, ada solusi lain yang bisa dilakukan, yaitu melakukan konversi aki motor menjadi motor listrik.
Konversi aki motor menjadi motor listrik adalah proses mengganti mesin bensin dengan motor listrik dan baterai sebagai sumber energinya. Dengan demikian, motor yang semula berbahan bakar fosil bisa berubah menjadi motor yang bertenaga listrik.
Berapa Lama Waktu yang Dibutuhkan untuk Konversi Aki Motor?
Waktu yang dibutuhkan untuk melakukan konversi aki motor menjadi motor listrik tergantung dari beberapa faktor, antara lain:
- Jenis motor yang akan dikonversi. Ada beberapa jenis motor yang lebih mudah dan cepat dikonversi daripada yang lain. Misalnya, motor skuter atau matic yang memiliki ruang kosong di bawah jok lebih praktis untuk menempatkan baterai daripada motor bebek atau sport yang memiliki tangki bensin di atas mesin.
- Kapasitas aki yang akan digunakan. Aki yang memiliki kapasitas besar biasanya memiliki ukuran dan berat yang besar pula. Hal ini mempengaruhi kesulitan dalam mengatur posisi dan kabel aki agar tetap aman dan seimbang di motor. Selain itu, aki yang besar juga membutuhkan waktu pengisian yang lebih lama daripada aki yang kecil.
- Kemampuan teknisi yang melakukan konversi. Teknisi yang berpengalaman dan memiliki peralatan yang lengkap tentu bisa melakukan konversi dengan lebih cepat dan rapi daripada teknisi yang kurang berpengalaman atau memiliki peralatan yang terbatas.
Secara umum, proses konversi aki motor menjadi motor listrik biasanya memakan waktu sekitar 2-3 hari. Namun, waktu ini bisa berbeda-beda tergantung dari kondisi dan spesifikasi motor yang akan dikonversi.
Bagaimana Cara Melakukan Konversi Aki Motor?
Ada beberapa langkah yang harus dilakukan untuk melakukan konversi aki motor menjadi motor listrik, yaitu:
- Membongkar mesin bensin dan komponen-komponen yang terkait, seperti karburator, knalpot, tangki bensin, dan sebagainya. Komponen-komponen ini bisa disimpan atau dijual sebagai barang bekas.
- Memasang motor listrik dan kontroler di tempat yang sesuai. Motor listrik adalah komponen yang menggerakkan roda belakang motor, sedangkan kontroler adalah komponen yang mengatur kecepatan dan arah putaran motor listrik. Motor listrik dan kontroler bisa dipasang di tempat yang sama dengan mesin bensin atau di tempat yang lain, asalkan tetap terhubung dengan rantai atau gir roda belakang.
- Memasang baterai dan charger di tempat yang aman dan stabil. Baterai adalah komponen yang menyimpan energi listrik yang digunakan oleh motor listrik, sedangkan charger adalah komponen yang mengisi ulang baterai dari sumber listrik. Baterai dan charger bisa dipasang di bawah jok, di bagasi, atau di tempat yang lain, asalkan tidak mengganggu keseimbangan dan kenyamanan berkendara.
- Memasang kabel dan saklar yang menghubungkan komponen-komponen listrik. Kabel adalah komponen yang mengalirkan arus listrik dari baterai ke motor listrik dan kontroler, sedangkan saklar adalah komponen yang menghidupkan dan mematikan aliran listrik. Kabel dan saklar harus dipasang dengan rapi dan aman, agar tidak terjadi korsleting atau kebocoran arus listrik.
- Melakukan pengecekan dan pengujian terhadap motor listrik yang sudah dikonversi. Pengecekan dan pengujian dilakukan untuk memastikan bahwa semua komponen listrik berfungsi dengan baik dan sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan. Jika ada masalah atau kesalahan, maka harus segera diperbaiki atau disesuaikan.
Apa Keuntungan dan Kerugian dari Konversi Aki Motor?
Konversi aki motor menjadi motor listrik memiliki beberapa keuntungan dan kerugian, antara lain:
- Keuntungan:
- Menghemat biaya bahan bakar. Motor listrik tidak membutuhkan bensin sebagai bahan bakarnya, melainkan hanya membutuhkan listrik yang bisa diisi ulang dari sumber listrik yang tersedia. Biaya pengisian listrik biasanya lebih murah daripada biaya pembelian bensin.
- Mengurangi emisi gas buang. Motor listrik tidak menghasilkan gas buang yang berbahaya bagi lingkungan dan kesehatan, seperti karbon monoksida, karbon dioksida, nitrogen oksida, dan sebagainya. Motor listrik hanya mengeluarkan suara yang halus dan tidak mengganggu.
- Meningkatkan performa motor. Motor listrik memiliki torsi yang besar dan responsif, sehingga bisa memberikan akselerasi yang cepat dan stabil. Motor listrik juga memiliki kecepatan maksimal yang tinggi, tergantung dari spesifikasi motor listrik yang digunakan.
- Kerugian:
- Membutuhkan biaya konversi yang cukup besar. Konversi aki motor menjadi motor listrik membutuhkan biaya untuk membeli komponen-komponen listrik, seperti motor listrik, baterai, kontroler, charger, dan sebagainya. Biaya ini bisa mencapai jutaan rupiah, tergantung dari kualitas dan kapasitas komponen yang dipilih.
- Membutuhkan waktu pengisian yang cukup lama. Baterai motor listrik membutuhkan waktu yang cukup lama untuk diisi ulang, tergantung dari kapasitas dan jenis baterainya. Waktu pengisian bisa berkisar antara 30 menit hingga 10 jam. Selama pengisian, motor listrik tidak bisa digunakan untuk berkendara.
- Membutuhkan perawatan yang lebih rutin. Baterai motor listrik memiliki usia pakai yang terbatas, yaitu sekitar 3-5 tahun . Setelah itu, baterai harus diganti dengan yang baru, karena kinerjanya akan menurun. Selain itu, baterai juga harus dirawat dengan baik, seperti tidak terkena air, panas, atau benturan yang bisa merusaknya.
Kesimpulan
Konversi aki motor menjadi motor listrik adalah salah satu cara untuk memiliki motor yang ramah lingkungan dan hemat biaya. Namun, konversi ini juga membutuhkan biaya, waktu, dan perawatan yang tidak sedikit. Oleh karena itu, sebelum melakukan konversi, sebaiknya dipertimbangkan dengan matang keuntungan dan kerugian yang akan didapatkan. Selain itu, konversi juga harus dilakukan oleh teknisi yang berpengalaman dan profesional, agar hasilnya bisa maksimal dan aman.