Ads - After Header

Kenapa Motor Cepat Habis Olinya? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Tri Agus Prasetyo

Oli mesin motor adalah salah satu komponen penting yang berfungsi sebagai pelumas, pendingin, pembersih, dan pelindung mesin. Oli yang baik akan menjaga kinerja dan performa mesin motor agar tetap optimal. Namun, terkadang kita mengalami masalah oli mesin motor yang cepat habis atau berkurang. Hal ini tentu saja akan merugikan kita, baik dari segi biaya maupun kualitas mesin.

Lalu, apa saja penyebab oli mesin motor cepat habis? Bagaimana cara mengatasinya? Dan bagaimana cara menghemat penggunaan oli mesin motor? Simak ulasan berikut ini.

Penyebab Oli Mesin Motor Cepat Habis

Ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan oli mesin motor cepat habis, antara lain:

  • Kebocoran seal oli. Seal oli adalah komponen yang berfungsi untuk mencegah oli bocor keluar dari mesin. Jika seal oli rusak, aus, atau bocor, maka oli akan mudah keluar dari mesin dan masuk ke ruang bakar atau knalpot. Hal ini bisa disebabkan oleh pengisian oli yang melebihi kapasitas, umur seal oli yang sudah tua, atau pemasangan seal oli yang tidak tepat.
  • Oli jarang diganti. Oli mesin motor yang jarang diganti akan mengalami penguapan, oksidasi, dan pengotoran. Hal ini akan mengurangi volume dan kualitas oli. Oli yang kotor dan encer tidak akan bisa melumasi mesin dengan baik dan akan mudah habis. Oleh karena itu, ganti oli secara berkala sesuai dengan anjuran pabrikan atau setiap 2.000-3.000 km.
  • Kekentalan oli atau SAE yang tidak sesuai. SAE (Society of Automotive Engineers) adalah standar yang menunjukkan tingkat kekentalan oli. Oli yang terlalu kental atau terlalu encer tidak akan cocok dengan spesifikasi mesin motor. Oli yang terlalu kental akan membuat mesin berat dan boros bahan bakar. Oli yang terlalu encer akan membuat mesin ringan tapi tidak bisa melumasi dengan maksimal. Gunakan oli sesuai dengan rekomendasi pabrikan atau buku manual.
  • Piston dan ring piston aus. Piston dan ring piston adalah komponen yang bergerak di dalam silinder mesin. Jika piston dan ring piston aus, tergores, atau kotor, maka akan terjadi kebocoran kompresi dan oli di antara celah piston dan dinding silinder. Hal ini akan membuat oli masuk ke ruang bakar dan terbakar bersama bahan bakar. Akibatnya, oli akan cepat habis dan knalpot akan mengeluarkan asap putih.
  • Pemakaian motor yang tidak normal. Pemakaian motor yang tidak normal, seperti sering mengebut, berhenti-berjalan, atau menanjak, akan membuat mesin bekerja lebih keras dan membutuhkan oli lebih banyak. Selain itu, kondisi jalan yang rusak, macet, atau panas juga akan mempengaruhi konsumsi oli mesin motor. Usahakan untuk mengendarai motor dengan kecepatan stabil, hindari rem mendadak, dan jaga jarak aman dengan kendaraan lain.
BACA JUGA  Motor Yamaha Gear: Solusi Praktis untuk Perjalanan Anda

Cara Mengatasi Oli Mesin Motor Cepat Habis

Jika oli mesin motor cepat habis, maka ada beberapa langkah yang bisa kita lakukan untuk mengatasi masalah ini, yaitu:

  • Periksa dan ganti seal oli yang bocor. Jika kita menemukan tanda-tanda kebocoran oli, seperti oli menetes di bawah mesin, oli meluber di filter udara, atau knalpot mengeluarkan asap putih, maka kemungkinan besar seal oli kita bocor. Untuk mengatasinya, kita harus segera mengganti seal oli yang bocor dengan yang baru. Pastikan pemasangan seal oli benar dan sesuai dengan ukuran mesin. Jangan lupa juga untuk mengisi oli sesuai dengan takaran yang ditentukan.
  • Ganti oli secara rutin. Ganti oli secara rutin adalah cara paling mudah dan murah untuk menjaga kualitas oli mesin motor. Ganti oli setiap 2.000-3.000 km atau sesuai dengan anjuran pabrikan. Jangan menunggu sampai oli habis atau berwarna hitam pekat. Selain itu, gunakan oli yang berkualitas dan sesuai dengan spesifikasi mesin. Oli yang berkualitas akan melumasi mesin dengan baik dan tahan lama.
  • Gunakan oli yang sesuai dengan SAE. Gunakan oli yang sesuai dengan SAE atau standar kekentalan oli. Jangan menggunakan oli yang terlalu kental atau terlalu encer. Oli yang terlalu kental akan membuat mesin berat dan boros bahan bakar. Oli yang terlalu encer akan membuat mesin ringan tapi tidak bisa melumasi dengan maksimal. Gunakan oli sesuai dengan rekomendasi pabrikan atau buku manual. Biasanya, oli dengan SAE 10W-30 atau 10W-40 cocok untuk mesin motor di Indonesia.
  • Periksa dan ganti piston dan ring piston yang aus. Jika piston dan ring piston kita aus, tergores, atau kotor, maka kita harus segera mengganti piston dan ring piston yang aus dengan yang baru. Piston dan ring piston yang aus akan menyebabkan kebocoran kompresi dan oli di antara celah piston dan dinding silinder. Hal ini akan membuat oli masuk ke ruang bakar dan terbakar bersama bahan bakar. Akibatnya, oli akan cepat habis dan knalpot akan mengeluarkan asap putih. Ganti piston dan ring piston setidaknya setiap 20.000-30.000 km atau sesuai dengan kondisi mesin.
  • Kendarai motor dengan normal. Kendarai motor dengan normal, yaitu dengan kecepatan stabil, hindari rem mendadak, dan jaga jarak aman dengan kendaraan lain. Hindari juga pemakaian motor yang sering mengebut, berhenti-berjalan, atau menanjak. Pemakaian motor yang tidak normal akan membuat mesin bekerja lebih keras dan membutuhkan oli lebih banyak. Selain itu, kondisi jalan yang rusak, macet, atau panas juga akan mempengaruhi konsumsi oli mesin motor. Usahakan untuk mengendarai motor dengan normal dan sesuai dengan kondisi jalan.
BACA JUGA  Ukuran Gir Motor Yamaha

Cara Menghemat Oli Mesin Motor

Selain mengatasi masalah oli mesin motor yang cepat habis, kita juga bisa melakukan beberapa cara untuk menghemat penggunaan oli mesin motor, yaitu:

  • Lakukan ganti oli sendiri. Jika kita memiliki pengetahuan dan keterampilan yang cukup, kita bisa mencoba melakukan ganti oli sendiri. Hal ini akan menghemat biaya yang kita keluarkan untuk membayar jasa bengkel. Selain itu, kita juga bisa memastikan kualitas oli yang kita gunakan dan takarannya. Lakukan ganti oli sendiri dengan langkah-langkah berikut:

    1. Tunggu mesin motor dingin. Jangan ganti oli saat mesin panas atau dingin. Ganti oli saat mesin hangat, yaitu setelah menyalakan motor selama 1-3 menit.
    2. Siapkan peralatan. Siapkan peralatan yang dibutuhkan, seperti kunci pas, lap kering, wadah penampung oli bekas, dan oli baru yang akan digunakan.
    3. Buka baut penguras oli. Tempatkan wadah penampung oli bekas di bawah lubang pembuangan oli. Kemudian, buka baut penutup lubang pembuangan oli dengan kunci pas. Biarkan oli mengalir dengan sendirinya dan tunggu hingga habis.
    4. Pasang kembali baut penguras oli. Setelah oli habis, pasang kembali baut penguras oli dengan kunci pas. Pastikan baut terpasang dengan rapat dan tidak bocor.
    5. Tuangkan oli baru. Buka stik pengisian oli dan tuangkan oli baru dengan menggunakan corong. Pastikan jumlah oli yang dituangkan sesuai dengan takaran yang ditentukan. Tutup kembali stik pengisian oli dan selesai.
  • Cari bengkel yang terpercaya dengan harga terjangkau. J

Also Read

Bagikan:

Avatar photo

Tri Agus Prasetyo

Tri Agus Prasetyo adalah seorang pehobi sepeda dan pecinta dunia otomotif yang memiliki perpaduan gaya unik. Melalui blognya, Tri berbagi inspirasi tentang gaya bersepdeda yang cocok untuk dikombinasikan dengan sepeda motor. Ia memberikan tips tentang cara tampil trendi dan tetap nyaman saat berkendara. Tri juga suka berbagi informasi tentang aksesori sepeda motor yang modis dan fungsional. Dengan kombinasi antara gaya dan kepraktisan, bahwa Triingin membantu pembaca mengekspresikan diri melalui gaya berkendara mereka.

Tags

Leave a Comment

Ads - Before Footer