Ban motor merupakan salah satu komponen penting yang menentukan kestabilan dan keselamatan berkendara. Namun, terkadang ban motor bisa mengalami selip atau kehilangan traksi, yang membuat motor sulit dikendalikan dan berpotensi menyebabkan kecelakaan. Lalu, apa saja penyebab dan cara mengatasi ban motor yang mudah selip?
Penyebab Ban Motor Mudah Selip
Ada beberapa faktor yang bisa memicu ban motor selip, antara lain:
- Tekanan angin ban yang tidak sesuai. Tekanan angin ban yang terlalu keras atau terlalu rendah dapat mengurangi daya cengkeram ban ke aspal. Tekanan angin ban yang terlalu keras membuat ban lebih membal dan traksinya rendah, sementara tekanan angin ban yang terlalu rendah membuat tarikan motor berat dan berimbas pada performa dan konsumsi bahan bakar .
- Ban yang sudah aus. Ban yang sudah aus memiliki alur kembang yang menipis, tapak ban sejajar dengan Tread Wear Indicators (TWI), dan tidak nyaman saat dikendarai. Kondisi ini membuat daya cengkeram ban ke aspal berkurang, sehingga traksi ban dengan jalan akan menurun .
- Kondisi jalan yang buruk. Kondisi jalan yang licin, berpasir, berbatu, berlumpur, atau didominasi tanah atau genangan air dapat menyebabkan ban motor kehilangan traksi. Hal ini karena keberadaan material tersebut di permukaan jalan mengurangi gesekan antara ban dan jalan .
- Pemilihan ban yang tidak tepat. Pemilihan ban yang tidak sesuai dengan jenis dan ukuran motor dapat mempengaruhi traksi ban. Pabrikan tidak menyarankan pemilik motor memodifikasi ban standar dengan ukuran yang lebih kecil, karena rentan kehilangan traksi dan rentan terhadap benturan.
- Gaya berkendara yang agresif. Gaya berkendara yang agresif, seperti memuntir tuas gas secara penuh dan tidak konstan, atau sering melakukan rem mendadak, dapat memperbesar potensi kemungkinan ban motor kehilangan traksi, terutama saat berakselerasi di jalan licin .
Cara Mengatasi Ban Motor yang Mudah Selip
Untuk mengatasi ban motor yang mudah selip, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan, antara lain:
- Cek tekanan angin ban secara rutin. Pastikan tekanan angin ban sesuai dengan rekomendasi pabrikan, yang biasanya tertera di buku manual atau stiker di bodi motor. Jika perlu, gunakan alat pengukur tekanan angin ban yang akurat .
- Ganti ban yang sudah aus. Jika ban sudah menunjukkan tanda-tanda aus, segera ganti dengan ban baru yang sesuai dengan spesifikasi motor. Pilih ban yang memiliki kualitas dan kembang yang baik, serta sesuai dengan kondisi jalan yang sering dilewati .
- Kenali dan pilih rute berkendara yang aman. Hindari jalan yang kondisinya berbahaya, seperti licin, berpasir, berbatu, berlumpur, atau berair. Jika terpaksa melewati jalan tersebut, kurangi kecepatan dan tingkatkan kewaspadaan. Jangan melakukan manuver mendadak atau berubah jalur secara tiba-tiba.
- Berkendara secara konstan dan halus. Biasakan berkendara dengan cara memuntir tuas gas secara perlahan dan konstan, serta melakukan rem secara halus dan bertahap. Hindari gaya berkendara yang agresif, seperti ngebut, ngerem mendadak, atau menikung dengan sudut tajam .
- Manfaatkan fitur keselamatan yang ada. Beberapa motor keluaran terbaru sudah dilengkapi fitur keselamatan, seperti dual channel ABS dan Traction Control System (TCS). Fitur ini dapat membantu menjaga traksi ban ke aspal, terutama saat melakukan pengereman atau akselerasi di jalan licin.