Honda Brio, sebuah city car yang telah menjadi pilihan populer di kalangan konsumen Indonesia, memiliki sejarah menarik terkait status perakitan kendaraannya. Istilah "CBU" yang sering dikaitkan dengan Honda Brio merujuk pada "Completely Built Up", yang berarti kendaraan tersebut diimpor dalam keadaan utuh dari negara asalnya.
Awal Mula Honda Brio CBU
Pada pertengahan tahun 2012 hingga 2013, Honda Brio dengan kapasitas mesin 1.300 cc pertama kali diperkenalkan di Indonesia sebagai produk CBU, diimpor langsung dari Thailand. Sebagai generasi awal yang hadir di Indonesia, Honda Brio CBU menawarkan spesifikasi yang menarik dan menjadi pilihan bagi konsumen yang mencari hatchback dengan performa mesin yang lebih bertenaga.
Spesifikasi dan Fitur
Honda Brio CBU dibekali dengan mesin i-VTEC SOHC 1.3 liter 4 silinder yang mampu menghasilkan tenaga hingga 98 HP, menjadikannya salah satu yang terkuat di kelasnya saat itu. Dengan dua trim yang tersedia, yaitu tipe S dan E, konsumen diberikan pilihan antara transmisi manual dan otomatis, serta fitur-fitur yang berbeda tergantung pada tipe yang dipilih.
Transisi ke Produksi Lokal
Setelah satu tahun berstatus CBU, Honda Brio mulai dirakit secara lokal di Indonesia (CKD atau "Completely Knock Down") dengan beberapa perubahan. Ini menandai transisi penting dalam sejarah Honda Brio di Indonesia, dari impor utuh menjadi produksi dalam negeri yang memungkinkan harga jual menjadi lebih terjangkau.
Kesimpulan
Honda Brio CBU merupakan bagian penting dari evolusi Honda Brio di Indonesia. Meskipun sudah tidak lagi dijual dalam versi baru, Honda Brio CBU tetap diminati di pasar mobil bekas karena kualitas dan performa mesinnya yang unggul. Dengan sejarah dan spesifikasi yang kaya, Honda Brio CBU tetap menjadi topik yang menarik bagi para penggemar otomotif dan konsumen yang mencari kendaraan hatchback yang handal..