Honda Brio adalah salah satu mobil hatchback yang populer di Indonesia. Mobil ini memiliki mesin 1.200 cc yang irit dan responsif. Namun, untuk menjaga performa mesin tersebut, Anda perlu melakukan perawatan berkala, termasuk ganti oli mesin.
Oli mesin berfungsi untuk melumasi, mendinginkan, membersihkan, dan melindungi mesin dari gesekan dan karat. Oli mesin yang kotor atau habis dapat menyebabkan mesin overheat, bising, atau bahkan rusak.
Lalu, berapa km ganti oli metic Brio? Menurut buku manual Honda Brio, penggantian oli mesin perlu dilakukan maksimal setiap enam bulan sekali atau 10.000 km tergantung mana yang dicapai lebih dahulu.
Biaya ganti oli Honda Brio sekitar Rp550 ribu untuk kemasan 4 liter. Selain itu, Anda juga perlu mengganti filter oli dan o-ring filter, yang harganya masing-masing sekitar Rp40 ribu dan Rp8 ribu.
Selain oli mesin, Anda juga perlu memperhatikan oli transmisi, terutama jika Anda menggunakan Brio bertransmisi otomatis (matic). Oli transmisi berfungsi untuk menggerakkan roda melalui sistem gigi dan kopling.
Ada dua jenis transmisi otomatis pada Brio, yaitu CVT (Continuously Variable Transmission) dan AT (Automatic Transmission) konvensional. Keduanya memiliki perbedaan dalam hal penggantian oli transmisi.
Oli transmisi Brio CVT perlu diganti setiap 40.000 km sekali, tidak menunggu waktu deteriorasi. Biaya ganti oli transmisi Brio CVT sekitar Rp326 ribu untuk 2 botol dan o-ring boksnya sekitar Rp27 ribu.
Sementara itu, oli transmisi Brio AT konvensional perlu diganti setiap 80.000 km sekali. Biaya ganti oli transmisi Brio AT sekitar Rp138 ribu untuk 2 botol dan o-ring boksnya sekitar Rp17 ribu.
Dengan melakukan ganti oli metic Brio secara rutin dan tepat waktu, Anda dapat menjaga kesehatan mesin dan transmisi mobil Anda. Selain itu, Anda juga dapat menghemat biaya perbaikan dan bahan bakar.