Suzuki Hustler, kendaraan yang menarik perhatian publik saat pertama kali diperkenalkan di Indonesia International Motor Show (IIMS) 2014, tidak jadi dipasarkan di Indonesia. Berikut adalah beberapa alasan utama yang diungkapkan oleh para eksekutif Suzuki:
Regulasi Homologasi
Menurut Davy J. Tuilan, Managing Director 4W PT Suzuki Indomobil Sales, kendala utama adalah proses homologasi yang tidak sesuai dengan standar Indonesia. Regulasi di Indonesia menekankan pada ketebalan kaca, bukan kekuatan, sehingga kaca yang lebih tipis pada Hustler—meskipun kuat—tidak memenuhi standar tersebut.
Efisiensi Bobot
Produsen otomotif di Jepang, termasuk Suzuki, berlomba-lomba mengurangi bobot kendaraan untuk meningkatkan efisiensi bahan bakar. Hal ini seringkali berkonflik dengan regulasi di negara lain yang memiliki standar berbeda, seperti ketebalan kaca yang telah disebutkan sebelumnya.
Desain dan Fitur
Suzuki Hustler memiliki desain yang unik dan fitur modern seperti push stop button, audio kontrol, dan audio double DIN. Meski memiliki potensi pasar yang baik, regulasi lokal yang ketat membuatnya sulit untuk dijual di Indonesia.
Kesimpulan
Kendati Suzuki Hustler mendapat sambutan hangat dari publik Indonesia, regulasi yang berlaku di Indonesia membuat kendaraan ini tidak dapat dipasarkan. Suzuki terus berupaya menemukan solusi agar produk-produk inovatif seperti Hustler dapat memenuhi standar lokal dan akhirnya dipasarkan di Indonesia.
: Mobil123.com
: Solopos.com
: Kompas.com