Ads - After Header

Mengapa Mesin Pajero Sport Sering Pincang?

Tri Agus Prasetyo

Pajero Sport adalah salah satu SUV andalan dari Mitsubishi yang memiliki banyak penggemar di Indonesia. Mobil ini dikenal dengan desainnya yang gagah, fiturnya yang lengkap, dan kemampuannya yang tangguh di segala medan. Namun, tidak sedikit pemilik Pajero Sport yang mengeluhkan masalah mesin pincang pada mobil mereka. Apa penyebabnya dan bagaimana cara mengatasinya?

Mesin pincang adalah kondisi di mana mesin mobil tidak berfungsi secara optimal, sehingga menghasilkan tenaga yang kurang, akselerasi yang lambat, atau bahkan mogok. Mesin pincang bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti:

  • Masalah pada sistem bahan bakar, seperti pompa bensin, filter bensin, injektor, atau sensor oksigen yang kotor atau rusak .
  • Masalah pada sistem pengapian, seperti busi, kabel busi, koil, atau ECU yang aus atau bermasalah .
  • Masalah pada sistem pendingin, seperti radiator, kipas, atau thermostat yang bocor, kotor, atau tidak berfungsi dengan baik .
  • Masalah pada sistem knalpot, seperti katalitik konverter, muffler, atau pipa knalpot yang tersumbat atau bocor .
  • Masalah pada timing belt, yang bisa putus atau giginya rontok, sehingga menyebabkan klep bertabrakan dengan piston dan merusak mesin.
  • Masalah pada mesin itu sendiri, seperti kompresi yang rendah, kebocoran oli, atau kerusakan pada piston, ring, atau klep .

Untuk mengatasi masalah mesin pincang pada Pajero Sport, langkah pertama yang harus dilakukan adalah melakukan diagnosa dengan alat scan untuk mengetahui kode kesalahan atau trouble code yang muncul pada lampu cek engine. Kode ini bisa memberikan petunjuk tentang komponen mana yang bermasalah dan perlu diperbaiki atau diganti. Selain itu, perawatan rutin seperti ganti oli, filter, busi, dan cairan pendingin juga penting untuk menjaga kesehatan mesin .

BACA JUGA  Modifikasi Elegan Pajero Sport: Menjadi Sorotan di Jalanan

Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan khusus untuk Pajero Sport, terutama untuk varian yang menggunakan mesin diesel. Mesin diesel Pajero Sport terdiri dari dua tipe, yaitu 4D56 berkapasitas 2.5 liter yang digunakan pada varian Exceed dan GLX, dan 4N15 berkapasitas 2.4 liter yang digunakan pada varian Dakar dan Dakar Ultimate . Mesin 4D56 ini merupakan mesin lama yang sudah digunakan sejak generasi pertama Pajero Sport, sedangkan mesin 4N15 ini merupakan mesin baru yang dilengkapi dengan teknologi MIVEC (Mitsubishi Innovative Valve Timing Electronic Control) dan turbocharged dengan intercooler .

Mesin 4D56 ini memiliki beberapa kelemahan, seperti:

  • Masih menggunakan timing belt yang rawan putus atau giginya rontok, sehingga perlu diganti setiap 60.000 km atau 4 tahun .
  • Rentan terjadi karbonisasi atau penumpukan karbon pada ruang bakar, injektor, atau EGR (Exhaust Gas Recirculation) valve, yang bisa mengurangi performa mesin, meningkatkan konsumsi bahan bakar, dan menyebabkan asap hitam .
  • Sering terjadi overheat atau panas berlebih, terutama saat menanjak atau beban berat, yang bisa merusak mesin atau head cylinder .

Untuk mengatasi kelemahan mesin 4D56 ini, beberapa tips yang bisa dilakukan adalah:

  • Mengganti timing belt sesuai jadwal atau lebih awal jika sudah terlihat aus atau rontok .
  • Melakukan decarbonisasi atau pembersihan karbon secara berkala dengan menggunakan bahan kimia khusus atau alat ultrasonic .
  • Menambahkan kipas tambahan atau water injection untuk mendinginkan mesin saat panas .
  • Menggunakan bahan bakar berkualitas dan sesuai spesifikasi mesin .

Mesin 4N15 ini memiliki beberapa kelebihan, seperti:

  • Menggunakan timing chain yang lebih awet dan tidak perlu diganti .
  • Menggunakan teknologi MIVEC yang bisa mengatur waktu pembukaan dan penutupan katup sesuai kebutuhan, sehingga meningkatkan efisiensi bahan bakar dan performa mesin .
  • Menggunakan turbocharger dengan intercooler yang bisa meningkatkan tenaga dan torsi mesin, serta mengurangi emisi gas buang .
BACA JUGA  Pajero Sport GLX Exceed: SUV Andalan dengan Kemewahan dan Performa Tinggi

Mesin 4N15 ini juga memiliki beberapa kekurangan, seperti:

  • Memiliki transmisi otomatis 8 percepatan yang terkadang bingung saat pergantian gigi, terutama saat akselerasi atau menuruni tanjakan .
  • Memiliki mesin yang lebih kompleks dan sensitif, sehingga membutuhkan perawatan yang lebih teliti dan mahal .
  • Memiliki suara mesin yang lebih kasar dan berisik dibandingkan mesin 4D56 .

Untuk mengatasi kekurangan mesin 4N15 ini, beberapa tips yang bisa dilakukan adalah:

  • Menggunakan mode manual atau paddle shift saat mengemudi di medan yang menantang, seperti tanjakan, turunan, atau off-road, agar transmisi lebih responsif dan stabil .
  • Mengganti oli mesin, filter oli, dan filter solar sesuai jadwal atau lebih sering jika sering mengemudi di medan berat atau macet .
  • Menggunakan bahan bakar solar dengan kandungan sulfur rendah, seperti Pertamina Dex atau Shell Diesel, agar mesin lebih bersih dan awet .

Also Read

Bagikan:

Avatar photo

Tri Agus Prasetyo

Tri Agus Prasetyo adalah seorang pehobi sepeda dan pecinta dunia otomotif yang memiliki perpaduan gaya unik. Melalui blognya, Tri berbagi inspirasi tentang gaya bersepdeda yang cocok untuk dikombinasikan dengan sepeda motor. Ia memberikan tips tentang cara tampil trendi dan tetap nyaman saat berkendara. Tri juga suka berbagi informasi tentang aksesori sepeda motor yang modis dan fungsional. Dengan kombinasi antara gaya dan kepraktisan, bahwa Triingin membantu pembaca mengekspresikan diri melalui gaya berkendara mereka.

Tags

Leave a Comment

Ads - Before Footer