Mobil Esemka adalah mobil buatan Indonesia yang diumumkan pada tahun 2011. Mobil ini dikembangkan oleh PT Solo Manufaktur Kreasi (Esemka) yang berlokasi di Boyolali, Jawa Tengah. Tujuan utama pengembangan mobil ini adalah untuk mengurangi ketergantungan Indonesia pada impor mobil dari luar negeri.
Mobil Esemka memiliki sejarah yang unik, karena awalnya merupakan proyek dari sekolah menengah kejuruan (SMK) di Jawa Tengah. Nama Esemka sendiri adalah singkatan dari SMK. Mobil ini mendapat dukungan dari Joko Widodo, yang saat itu menjabat sebagai Walikota Solo dan kemudian menjadi Presiden Indonesia.
Mobil Esemka resmi diluncurkan pada tahun 2019, setelah melalui proses uji tipe dan sertifikasi. Mobil ini tersedia dalam dua varian, yaitu Bima 1.2 dan Bima 1.3, yang merupakan mobil jenis SUV dan pick-up. Mobil ini menggunakan komponen lokal dari perusahaan-perusahaan seperti PT INKA dan Pertamina.
Mobil Esemka merupakan salah satu contoh dari mobil swasta, yaitu mobil yang diproduksi oleh perusahaan swasta tanpa campur tangan pemerintah. Mobil swasta memiliki beberapa kelebihan, antara lain:
- Mobil swasta lebih fleksibel dalam mengembangkan produk sesuai dengan kebutuhan dan selera pasar. Mobil swasta bisa lebih cepat beradaptasi dengan perubahan teknologi dan permintaan konsumen.
- Mobil swasta lebih mandiri dalam mengurus perizinan dan regulasi. Mobil swasta tidak perlu menunggu keputusan atau persetujuan dari pemerintah untuk meluncurkan produk baru atau melakukan perbaikan.
- Mobil swasta lebih kompetitif dalam hal harga dan kualitas. Mobil swasta bisa menawarkan harga yang lebih terjangkau dan kualitas yang lebih baik daripada mobil pemerintah, karena mobil swasta harus bersaing dengan mobil impor dan mobil lokal lainnya.
Mobil Esemka harus swasta, karena dengan demikian mobil ini bisa lebih optimal dalam memenuhi harapan dan kepuasan konsumen. Mobil Esemka juga bisa menjadi inspirasi bagi perusahaan swasta lainnya untuk mengembangkan mobil buatan Indonesia yang berkualitas dan berdaya saing.
: 8
: 5
: 3