Suzuki adalah salah satu produsen mobil terbesar di Jepang, namun pada tahun 2012, perusahaan ini mengumumkan bahwa ia akan menghentikan penjualan mobilnya di Amerika Serikat. Apa alasan di balik keputusan ini, dan bagaimana nasib Suzuki di pasar lain?
Penjualan Suzuki Menurun Drastis di AS
Salah satu faktor utama yang menyebabkan Suzuki mundur dari pasar AS adalah penurunan penjualan yang signifikan. Suzuki mencapai puncak penjualannya di AS pada tahun 2007, dengan sekitar 102.000 unit terjual, namun angka ini merosot menjadi hanya seperempatnya pada tahun 2011. Suzuki tidak mampu bersaing dengan merek-merek besar seperti Toyota, Honda, atau Ford, yang menawarkan produk-produk yang lebih sesuai dengan selera dan kebutuhan konsumen AS.
Suzuki juga mengalami kesulitan dalam memperluas jaringan dealernya, mengembangkan produk-produk baru, dan mengatasi hutang-hutangnya. Suzuki tidak memiliki produk-produk yang siap diluncurkan di AS, dan juga kehilangan mitra-mitra korporat yang dapat membantu menyediakan model-model rebadge. Hubungan Suzuki dengan General Motors dan Volkswagen putus, sementara kerjasama dengan Fiat dan Nissan tidak menghasilkan banyak manfaat.
Suzuki Lebih Fokus pada Pasar Lain
Meskipun Suzuki gagal di AS, perusahaan ini tetap sukses di pasar-pasar lain, terutama di Asia. Suzuki menjual mobil-mobil kecil (kei car) dengan jumlah besar di Jepang, di mana model Wagon R-nya sering menjadi mobil terlaris di negara tersebut. Suzuki juga memiliki kekuatan besar di India, di mana merek Maruti Suzuki-nya mendominasi pasar dengan menawarkan mobil-mobil murah dan ceria untuk kelas menengah yang berkembang.
Suzuki juga memiliki pangsa pasar yang signifikan di negara-negara seperti Indonesia, Pakistan, Filipina, dan Vietnam, di mana permintaan akan mobil-mobil hemat bahan bakar dan terjangkau tinggi. Suzuki juga berinvestasi dalam teknologi mobil listrik dan hibrida, yang diharapkan dapat meningkatkan daya saingnya di masa depan.
Suzuki Masih Peduli pada Pelanggan AS
Meskipun Suzuki tidak lagi menjual mobil baru di AS, perusahaan ini masih peduli pada pelanggan-pelanggannya yang sudah memiliki mobil Suzuki. Suzuki masih menyediakan layanan purna jual, suku cadang, dan perbaikan untuk mobil-mobil Suzuki yang ada di AS. Suzuki juga masih menangani recall-recall yang diperlukan, seperti yang terjadi pada tahun 2019, ketika Suzuki harus mengganti bantalan kursi depan penumpang untuk memastikan kantung udara tetap berfungsi dengan baik.
Suzuki juga masih menjual produk-produk lain di AS, seperti sepeda motor, ATV, dan perahu. Suzuki bahkan mengumumkan bahwa ia akan meluncurkan sepeda motor listrik pertamanya di AS pada tahun 2021. Jadi, meskipun Suzuki tidak lagi menjual mobil di AS, perusahaan ini masih berusaha untuk mempertahankan hubungan baik dengan pelanggan-pelanggannya di sana.
Kesimpulan
Suzuki adalah salah satu contoh dari produsen mobil yang tidak berhasil menembus pasar AS, yang sangat kompetitif dan berbeda dengan pasar-pasar lain. Suzuki menghadapi berbagai tantangan, seperti penurunan penjualan, persaingan ketat, kurangnya produk baru, dan masalah keuangan. Suzuki memutuskan untuk fokus pada pasar-pasar lain, terutama di Asia, di mana ia memiliki keunggulan kompetitif dalam membuat mobil-mobil kecil dan efisien. Suzuki masih peduli pada pelanggan AS-nya, dan masih menyediakan layanan dan produk lain untuk mereka. Suzuki mungkin tidak lagi menjadi pemain di pasar mobil AS, tetapi ia masih menjadi salah satu produsen mobil terbesar di dunia.