Kenapa Harga Mobil Selalu Naik? Ini Penjelasan dan Perbandingannya

Mobil merupakan salah satu alat transportasi yang banyak diminati oleh masyarakat Indonesia. Namun, harga mobil baru di Indonesia terus mengalami kenaikan setiap tahunnya. Hal ini tentu membuat banyak orang bertanya-tanya, apa sih penyebabnya? Apakah ada faktor-faktor tertentu yang mempengaruhi kenaikan harga mobil? Bagaimana perbandingan harga mobil di Indonesia dengan negara-negara lain?

Dalam artikel ini, kita akan mencoba menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan menggunakan data dan fakta yang valid. Kita juga akan melihat tabel perbandingan harga mobil baru di Indonesia dengan beberapa negara lain. Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kenaikan Harga Mobil Baru di Indonesia

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kenaikan harga mobil baru di Indonesia, antara lain:

• Inflasi. Inflasi merupakan kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus dalam waktu tertentu. Menurut Bank Indonesia (BI), inflasi Indonesia pada tahun 2023 mencapai 3,35%. Hal ini berarti harga barang dan jasa di Indonesia rata-rata naik sebesar 3,35% dari tahun sebelumnya. Harga mobil baru juga termasuk salah satu barang yang terkena dampak inflasi. Harga mobil baru 2024 dan 2023 jauh berbeda dikarenakan inflasi yang terjadi setiap tahunnya.
• Biaya produksi. Biaya produksi merupakan biaya yang dikeluarkan oleh produsen untuk membuat atau merakit mobil. Biaya produksi ini meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, biaya peralatan, biaya transportasi, biaya pemasaran, dan biaya lainnya. Biaya produksi ini bisa berubah-ubah sesuai dengan kondisi pasar, permintaan, dan persaingan. Jika biaya produksi naik, maka harga jual mobil juga akan naik. Sebaliknya, jika biaya produksi turun, maka harga jual mobil juga akan turun. Biaya produksi komponen seringkali berdampak pada harga jual mobil yang dipasarkan. Misalnya, kelangkaan chip atau semikonduktor yang terjadi sejak 2021 lalu juga bisa berdampak pada harga mobil baru yang semakin tinggi. Mengingat kelangkaan tersebut menghambat produksi, sehingga berdampak pada kelangkaan mobil yang dipasarkan setelahnya.
• Pajak. Pajak merupakan pungutan yang dibayarkan oleh wajib pajak kepada negara untuk membiayai pengeluaran publik. Pajak mobil di Indonesia terbilang tinggi karena mobil termasuk ke dalam kategori barang mewah. Ada beberapa jenis pajak yang dikenakan pada mobil, antara lain:
  • Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM). PPnBM adalah pajak yang dikenakan pada penjualan barang mewah di dalam negeri atau impor barang mewah. PPnBM untuk mobil bervariasi antara 0% hingga 125% tergantung pada jenis, kapasitas, dan emisi mobil. Pada tahun 2021, pemerintah memberikan insentif PPnBM 0% untuk mobil tertentu dengan tujuan untuk mendorong penjualan mobil di tengah pandemi Covid-19. Namun, insentif ini tidak berlaku untuk semua mobil, sehingga harga mobil yang tidak mendapatkan insentif tetap tinggi.
  • Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBN KB). BBN KB adalah pajak yang dikenakan pada saat balik nama kendaraan bermotor dari penjual atau dealer ke pembeli. BBN KB untuk mobil berkisar antara 10% hingga 12,5% dari harga jual mobil. BBN KB ini berlaku untuk mobil baru maupun bekas, sehingga menambah biaya yang harus dikeluarkan oleh pembeli.
  • Pajak Kendaraan Bermotor (PKB). PKB adalah pajak yang dikenakan pada pemilik kendaraan bermotor setiap tahunnya. PKB untuk mobil tercatat sebesar 2,5% dari harga jual mobil. PKB ini berlaku selama mobil masih beroperasi, sehingga menjadi biaya rutin yang harus dibayarkan oleh pemilik mobil.
• Facelift atau generasi baru. Facelift atau generasi baru merupakan perubahan atau penyegaran yang dilakukan oleh produsen pada mobil yang sudah ada. Facelift atau generasi baru biasanya dilakukan untuk meningkatkan daya saing, menarik minat konsumen, atau mengikuti perkembangan teknologi. Facelift atau generasi baru ini bisa berupa perubahan desain, fitur, mesin, atau transmisi. Facelift atau generasi baru ini bisa berdampak pada kenaikan harga mobil karena menambah nilai tambah pada mobil tersebut. Misalnya, Toyota Avanza yang mengalami facelift pada tahun 2021 dengan perubahan desain eksterior, interior, dan fitur keselamatan. Harga Toyota Avanza facelift ini naik sekitar Rp 5 juta hingga Rp 10 juta dari harga sebelumnya.

Perbandingan Harga Mobil Baru di Indonesia dengan Negara-Negara Lain

Untuk melihat bagaimana harga mobil baru di Indonesia dibandingkan dengan negara-negara lain, kita bisa menggunakan tabel perbandingan berikut ini. Tabel ini menampilkan harga mobil baru untuk beberapa merek dan model yang populer di Indonesia dan negara-negara lain. Harga mobil baru ini diambil dari sumber-sumber resmi dan terpercaya, seperti situs web produsen, dealer, atau media otomotif. Harga mobil baru ini juga sudah termasuk pajak dan biaya lainnya yang berlaku di masing-masing negara. Harga mobil baru ini diubah ke dalam mata uang rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal 6 Maret 2024.

Dari tabel di atas, kita bisa melihat bahwa harga mobil baru di Indonesia tidak jauh berbed